Sebelum membahas isi buku UCG, kita perlu menyelaraskan pemahaman tentang konsep belajar coding.
Banyak di antara kita yang salah persepsi tentang pembelajaran coding. Dikira, belajar coding hanya bagi anak-anak yang ingin menjadi programmer.
Padahal, manfaat pembelajaran coding lebih luas daripada itu. Dengan belajar coding, logika anak akan lebih terasah. Mereka juga bisa berpikir kreatif. Kemampuan mereka untuk memecahkan masalah juga akan terlatih sejak dini.
Jika dijabarkan lebih lanjut, dalam pembelajaran coding minimalnya terdapat 6 manfaat bagi anak.
1. Melatih logika
Anak-anak akan terstimulus kemampuan berpikirnya. Mereka akan terbiasa menganalisis sebelum bertindak. Kecerdasan logika matematika anak akan terlatih dengan baik.
2. Berpikir kritis
Debugging merupakan salah satu konsep yang diajarkan dalam pembelajaran coding. Debugging adalah mencari kesalahan dari suatu program atau pernyataan. Jadi, dengan memahami debugging, anak-anak akan terbiasa untuk mengkritisi sesuatu yang tidak semestinya (berdasarkan value dan pengetahuan yang dimiliki).
3. Problem solving (menyelesaikan masalah)
Dalam pembelajaran coding, anak diajarkan untuk menemukan solusi dari masalah yang ada. Dengannya, anak terlatih menghadapi masalah yang tentu tak akan lekang di kehidupan dewasanya kelak.
4. Melatih Kreativitas
Tentu, menyelesaikan masalah membutuhkan ide-ide yang kreatif dan solutif. Nah, di sinilah peran pembelajaran coding. Bahkan, anak-anak bisa mencari ide sebanyak-banyaknya. Sebab, pemecahan masalah dalam konsep coding tidaklah saklek pada satu cara tertentu. Setiap orang bisa menemukan ide dan solusi yang berbeda.
5. Kemampuan stroytelling & retelling
Pemahaman terhadap suatu informasi secara utuh adalah skill yang wajib dimiliki. Terlebih di zaman yang penuh dengan kabar hoax alias palsu. Dalam pembelajaran coding, anak-anak akan dilatih untuk memiliki skill ini. Mereka akan terbiasa membaca panduan secara seksama, kemudian menjelaskannya dengan seksama pula.
6. Berani mengambil keputusan & percaya diri
Setelah memahami panduan, menemukan masalah, serta menemukan solusinya, anak akan mengambil keputusan. Bisa jadi, keputusan tersebut berisiko, tapi itulah keputusan yang diambil. Kalaupun salah, anak akan kembali men- debug kode (mencari kesalahan), kemudian membenahinya lagi.
----
Berangkat dari manfaat-manfaat tersebut, redaksi Rumah Main Anak memutuskan untuk mengangkat tema coding ini ke dalam sebuah buku. Harapannya, akan lebih banyak anak-anak di Indonesia yang meraih manfaat tersebut, terlebih di era industri 4.0.
Bahkan, kecerdasan ini juga kita butuhkan selaku insan yang beragama.
----
Meski demikian, ada hal lain yang kami pertimbangkan saat hendak menerbitkan buku coding, yakni durasi anak usia 5+ dalam menatap layar gadget. Tercetuslah ide unplugged coding. Pun mengingat bahwa buku yang berisi unplugged coding belum ada yang berbahasa Indonesia (belum pernah disusun dan diterbitkan di Indonesia).
Apa itu unplugged coding? Secara harfiah, unplugged coding adalah belajar coding tanpa 'dicolok' ke listrik alias screen-free.
Jadi, anak-anak tetap bisa belajar konsep coding tanpa berlama-lama menatap layar.
---
Apa saja isi buku Unplugged Coding Games?
Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi aneka permainan unplugged coding, semuanya paper-based. Ada lebih dari 50 permainan yang bisa dimainkan dan terbagi menjadi 3 level yang beragam tingkat kesulitannya. Anak-anak bisa bertumbuh, naik ke tiap level, sesuai kemampuannya.
Dalam setiap permainan, ada beberapa konsep coding yang bisa dipelajari anak.
1. Algorithm (arahan)
Anak akan belajar untuk memahami dan membuat arahan.
2. Sequencing (pengurutan)
Anak akan belajar bahwa setiap arahan haruslah sistematis dan berurutan.
3. Dekomposition (pemecahan)
Anak akan belajar bahwa setiap tugas atau arahan bisa kita breakdown menjadi bagian-bagian kecil. Dengan demikian, penyelasainnya pun akan lebih mudah dan sistematis.
4. Looping (pengulangan)
Anak akan belajar bahwa sesuatu bisa terjadi atau dilakukan secara berulang dengan pola tertentu.
5. Branching (pencabangan)
Selalu ada anomali atau pengecualian dalam setiap pengulangan. Anak akan belajar untuk melihat pola pencabangan tersebut
Ada lagi? Tentu saja!
Dalam buku Unplugged Coding Games ini, anak-anak tidak akan hanya belajar tentang coding, tapi juga pengetahuan-pengetahuan lainnya. Semisal, sistem pencernaan, sistem pernapapasan, beragam profesi, dunia robotika, dan masih banyak lagi.
Intinya, anak-anak tidak hanya belajar coding, tetapi juga menggunakan coding untuk belajar!